Beranda
Satria Garuda BIMA-X
Satria Series
Ulasan
Kilas Balik Serial Satria Garuda BIMA-X yang Penuh Kesan
Satria Garuda BIMA-X
Satria Garuda BIMA-X (YouTube.com/@SatriaSeries)

Serial Satria Garuda BIMA-X adalah serial Satria Series yang merupakan sekuel dari BIMA Satria Garuda. Serial ini ditayangkan pada 7 September 2014 - 23 Agustus 2015. Serial ini bercerita tentang Ray Bramasakti yang berubah menjadi Satria Garuda BIMA-X dan menghadapi ancaman baru VUDO yang dipimpin oleh Black Lord. Serial ini memiliki sebuah film berjudul Satria Heroes: Revenge of Darkness.

Melanjutkan serial BIMA Satria Garuda, serial ini menghadirkan pemeran utama dari serial sebelumnya yaitu Christian Loho sebagai Ray Bramasakti / Satria Garuda BIMA-X, Adhitya Alkatiri sebagai Reza Bramasakti / Satria Garuda Azazel, Rayhan Febrian sebagai Randy Iskandar, Stella Cornelia sebagai Rena Iskandar, dan Abio Abie sebagai Paman Iwan. Pemeran utama lainnya yang hadir dalam serial ini yaitu Fernando Surya sebagai Dimas Akhsara / Satria Harimau Torga, dan Thalia sebagai Ricca. Aktor setelan untuk serial ini di antaranya Jun Kitano, Satoru Moritoki, dan Sugishima Mitsumori.

Berbeda dengan serial sebelumnya, serial ini menghadirkan para karakter baru dari kerajaan VUDO sebagai ancaman baru. Dalam serial ini, Black Lord menjadi pemimpin tertinggi kerajaan VUDO dan memiliki kelompok tempur bernama Death Phantoms yang dapat menyamar sebagai manusia dan berubah menjadi Great Monster. Death Phantoms terdiri dari Rexor / Reza Alamsyah, Lady Mossa / Amestina Seraphine, dan Draconer / Chris Ruslan. Selain itu, terdapat pula Shadow Crisis yaitu Zacros dan Karax yang mengabdi pada Topeng Besi.

Power Stone merupakan sumber kekuatan bagi para Satria dan monster. Satria Garuda BIMA-X memiliki Power Stone Merah, Biru, Hijau, dan Ungu, Satria Garuda Azazel memiliki Power Stone Hitam, dan Satria Harimau Torga memiliki Power Stone Oranye dan Putih. Power Stone Sintesis dibuat oleh Rexor dan ditanamkan kepada para monster dan Topeng Besi. Manusia yang ditanamkan Power Stone Sintesis juga dapat berubah menjadi monster dan dapat diselamatkan dengan memisahkan manusia dari monster.

Serial Satria Garuda BIMA-X memiliki cerita yang menarik karena tidak hanya menghadirkan konflik melawan pasukan VUDO tetapi juga konflik dalam internal VUDO sendiri. Selain itu, para monster juga memiliki karakteristik tersendiri sehingga menambah dinamika cerita. Misalnya, Zacros yang terlihat beberapa kali menipu para satria. Ceritanya juga memiliki teori-teori yang cukup mudah dipahami.

Satria Garuda BIMA-X memiliki beberapa form yaitu Flame Mode, Storm Mode, Earth Mode, Magnetic Mode, dan Dark Mode. Sementara itu, Satria Harimau Torga memiliki beberapa form yaitu Thunder Mode dan Ice Mode. Form yang hadir dalam serial ini tergolong tidak banyak namun cukup baik digunakan untuk melawan para monster. Dibandingkan dengan menghadirkan form baru, penyelesaian masalah tampak lebih berfokus pada cara untuk mengalahkan para monster. Selain itu, berbagai form yang hadir dalam serial ini tampak keren.

Selain form, senjata yang hadir dalam serial ini juga tampak keren. Senjata Satria Garuda BIMA-X bernama Helios dapat memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda tergantung pada form yang digunakan. Senjata Satria Garuda Azazel bernama Taranis dan Senjata Satria Harimau Torga bernama Atlas. Aksi bertarung para satria melawan para monster tampak seru dengan gaya bertarung yang menarik.

Lagu pembuka untuk serial ini adalah "Kembali Bertahan" yang dibawakan oleh Ungu. Grup musik Ungu sendiri juga pernah membawakan lagu pembuka untuk serial BIMA Satria Garuda berjudul "Seperti Bintang". Sementara itu, lagu penutup untuk serial ini adalah "Let Tomorrow Be" yang dibawakan oleh Flumpool.

Serial Satria Garuda BIMA-X ditulis oleh Junko Komura, Riku Sanjo, dan Daisuke Kihara. Serial ini disutradarai oleh Hideki Oka, Teruyoshi Ishii, Hiroki Asai, Shinji Tomita, Arnandha Wyanto, Alam Putra Kencana Wangi, dan Ahmad Nurudin. Produser eksekutif untuk serial ini adalah Reino Barack.

Penulis blog

Tegar Rifqiaulian
Tegar Rifqiaulian
Konnichiwa, Tegar desu. Saya suka menulis artikel berkaitan dengan Jepang.

Tidak ada komentar